Senin, 19 Mei 2014

Revolusi Mental, Membalut Kepalsuan Jokowi


"Revolusi mentalnya belum jelas. Tidak menjelaskan fokus mental apa yang ingin direvolusi? Masih belum terbaca apakah Jokowi ingin merevolusi mental yang cari fee, mark up, melambat-lambatkan kasus, atau tunduk pada korporat asing. Hal-hal itu masih belum jelas. Termasuk pula mental seperti apa yang mau direvolusi secara radikal? Secara isi gagasan dalam tulisan Jokowi itu, ia setuju dan memuji Jokowi. Namun, tidak ada penjelasan konkrit terkait mental seperti apa yang ingin direvolusi oleh Jokowi. Apakah itu meliputi struktur atau penyelenggaraan pemerintah. Kalau Jokowi tidak ingin disebut hanya retorika belaka. Dia perlu buat suatu tatanan. Karena meski esensi revolusi mental itu cukup hebat, tapi dia perlu cari cara untuk mewujudkan tulisannya agar tidak hanya gagasan," kata Margarito, Pakar Hukum Tata Negara.

Tulisan "Revolusi Mental" oleh Jokowi, belakangan menjadi kontroversi. Hal ini karena selain Jokowi menulis judul tersebut di sebuah harian cetak nasional, pada hari yang sama di koran yang berbeda, salah satu tim sukses Jokowi yang juga aktivis gereja Romo Benny Susetyo menulis opini dengan judul yang sama persis. Asline gagasan lan tulisane sapa, rek?